Jumat, 17 Januari 2014

Membantu Mujahidin



Lintasan sejarah telah memberikan pelajaran berharga bagi kita, bahwa jihad merupakan benteng terkokoh yang melindungi kaum muslimin dari penindasan. Tanpanya, syariat Islam tak akan bisa tegak dan darah kaum muslimin akan tertumpah murah. Begitu pentingnya posisi jihad bagi kemuliaan Islam dan Umat Islam, sehingga kaum kafir berusaha untuk memadamkannya, menghilangkannya dari benak kaum muslimin, hingga umat Islam merasa asing dengan jihad, bahkan alergi terhadapnya (jihad bi ma’na qital). Tetapi Allah mempunyai rencana sendiri untuk menyelamatkan Islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw,

"Akan senantiasa ada sekelompok kecil dari umatku yang berperang membela kebenaran, mereka akan mendapatkan kemenangan hingga datangnya hari kiamat." (HR. Muslim)

Jihad menjadi isu mendesak saat ini karena musuh-musuh Islam bukanlah hanya sebuah bangsa atau negara, melainkan sebuah sistem kafir dalam jaringan global. Kaum Kafir seperti di masa-masa lalu, membuat makar untuk menghancurkan kaum Muslimin sehingga Jihad pada hari ini adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.
Ketahuilah Keutamaannya!
Membantu Mujahidin adalah kewajiban penting kaum muslimin karena dengan membantu mereka maka kita turut serta dalam menjaga tegaknya dien dan menjaga kehormatan jiwa dan harta kaum muslimin. Para mujahidin adalah saudara kita sesama muslim yang berusaha membuktikan keimanannya yang sebenar-benarnya melalui perjuangannya dengan jiwa, harta dan hujjah mereka demi tegaknya aturan-aturan Allah di muka bumi ini.

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia. Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Terj QS Al-Anfaal [8]:74-75

Membantu mujahidin merupakan amal sholih yang menjadi bukti keimanan, yang keutamaannya sangat besar sebagaimana Sabda Nabi SAW: ”Barangsiapa membantu orang yang berjihad di Jalan Allah atau orang yang berhutang dalam kesulitannya atau budak yang hendak membebaskan dirinya, Allah akan menaunginya pada hari tiada naungan selain naungan-Nya [HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Hakim]”
Beginilah Caranya!
Setiap Muslim yang ingin mematuhi perintah Allah ta’ala hendaknya  menemukan cara-cara untuk mendukung perjuangan para Mujahidin dimanapun mereka berada. Berikut ini cara mendukung jihad di jalan Allah menurut Syaikh al-Awlaki rahimahullah;

1. Meluruskan Niat.

Setiap Muslim yang ingin menjadi seorang mujahid wajib meluruskan niat tentang tujuan jihadnya. Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang atau meniatkan diri untuk berperang, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan." (HR. Muslim)
Salah satu tanda apakah niat seseorang untuk berjihad itu murni atau tidak, adalah persiapan yang dilakukan orang yang bersangkutan. Allah SWT berfirman: “Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu … (QS At Taubah: 46).

2. Berdoa agar dianugerahkan mati syahid.

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja di antara kamu yang berdoa pada Allah agar diberi mati syahid, Allah akan memberikan pahala mati syahid sekalipun jika orang itu wafat di atas tempat tidurnya.” (HR Muslim).

Salah satu alasan mengapa musuh- musuh Allah sukses mengalahkan sekelompok umat Islam dan mengambil alih tanah mereka, adalah karena sekelompok umat Islam kehilangan kecintaan menjadi seorang yang gugur sebagai syahid. Rasulullah SAW bersabda, “Bangsa-bangsa akan menyerang kalian seperti sekelompok manusia yang sedang makan dalam satu piring” Kemudian sahabat berkata, “Apakah dikarenakan jumlah kita yang sedikit?”. Rasulullah menjawab,”Bukan, jumlah kalian banyak. Tapi kalian seperti buih di lautan, dan Allah akan menyingkirkan rasa takut dari dalam dada musuh-musuhmu terhadapmu dan Allah akan menempatkan dalam hatimu ‘Wahn’. Sahabat bertanya lagi, “Apakah wahn itu ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Wahn adalah rasa cinta pada dunia dan takut mati” (HR Abu Dawud).

Kata Syaikh Awlaki rahimahullah musuh-musuh Allah ta’ala tidak takut dengan apapun, kecuali takut dengan kecintaan kaum muslimin pada mati syahid.

3. Berjihad dengan Harta Benda.

Jihad juga menekankan pentingnya mengorbankan harta benda kita, karena jihad itu sendiri membutuhkan dana yang besar. Itulah sebabnya, al-Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan, memberikan uang untuk sedekah pahalanya 10 kali lipat. Tapi memberikan uang untuk berjihad pahalanya 700 kali lipat! 

Allah SWT berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki (QS. Al Baqarah: 261)

4. Menggalang Dana untuk Membiayai Para Mujahidin.

Selain menafkahkan harta kita untuk para mujahidin, kaum Muslimin disarankan mengajak umat untuk menggalang dana guna membiayai perjuangan para mujahidin. Dengan menggalang dana untuk para mujahidin, kaum Muslimin sekaligus menjalankan sunnah Rasulullah yang senantiasa beliau lakukan sebelum pergi berperang. Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang menyiapkan perbekalan orang yang berperang berarti telah berperang dan siapa mengurus harta dan keluarga orang yang berperang berarti telah ikut berperang” (HR. Bukhari-Muslim).

5. Menanggung Kebutuhan Keluarga para Syuhada

Para Syuhada telah berjuang demi Islam dan Muslimin.  Maka wajib bagi kita untuk menghormati dan melayani keluarga para syuhada.  Imam Ahmad meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah menerima kabar syahidnya Ja’far bin Abi Thalib, Beliau segera pergi mengunjungi rumahnya dan meminta isteri Ja’far untuk mengumpulkan anak-anaknya.  Ketika anak-anak itu telah berkumpul, Beliau saw memeluk mereka semua dan mencium wajahnya sementara air mata Beliau jatuh bercucuran.  Asma, isteri Ja’far, berkata: Saya bertanya pada Rasulullah apa yang telah terjadi.  Rasulullah menjawab: Ja’far telah syahid.  Asma berkata: Ketika aku mendengar kabar syahidnya Ja’far aku menangis dan menjerit.  Rasulullah kemudian pergi dan berkata pada para isterinya: Sediakan makanan untuk keluarga Ja’far karena mereka saat ini tengah diliputi kedukaan.

Wahai Kaum Muslimin,
Imam Asy-Syaukani penulis kitab Nailul Author mengatakan bahwa Jihad adalah ibadah yang paling utama maka membantu dan ikut serta dalam mempersiapkan kebutuhan jihad adalah ibadah paling utama juga. Ayo rapatkan barisan, bergabunglah dalam barisan mujahidin di seluruh dunia! Lakukan apa yang kita bisa! [ajay-lmj]