Islam wajib diamalkan secara murni, syaratnya tidak boleh dicampur dengan ajaran/ideologi ciptaan akal manusia seperti: demokrasi, sosialisme, nasionalisme, Pancasila dan lain-lain.
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa” (Qs Al-An’am 153).
Sebab Dinul Islam adalah haq wahyu Allah, sedangkan semua ideologi ciptaan manusia adalah batil wahyu syaitan.
Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia mengatakan: “Rasulullah SAW membuat garis dengan tangannya kemudian beliau mengatakan:
“Ini adalah jalan Allah yang lurus.”
Lalu beliau membuat garis di sebelah kanan dan kirinya, kemudian beliau bersabda:
“Jalan-jalan ini tidak ada satu jalan pun dari jalan-jalan tersebut melainkan di atasnya terdapat syaitan yang mengajak ke jalan itu.”
Kemudian beliau membaca ayat:
“Yang Kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya” (HR Ahmad).