Jumat, 07 Maret 2014

Maksiat Berkedok Valentine’s Day



Sebagaimana kita ketahui, setiap 14 Februari identik dengan perayaan Valentine’s day yang oleh sebagian besar muda-mudi menyebutnya sebagai Hari Kasih Sayang. Berbagai cara digelar sebagai bentuk ungkapan kasih sayang kepada orang-orang yang mereka sayangi.  Para muda-mudi itu, mengungkapkan kasih sayang yang diwujudkan dengan memberikan coklat, pernak-pernik berupa pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga yang didominasi dua warna: pink dan biru muda. Bahkan di bulan Februari kondom terjual laris-manis. Di sebuah minimarket Bandung, kondom dan coklat menjadi menjadi bingkisan yang bebas dijual (muslimdaily.net,). Betapa ini peluang lebar free sex oleh kalangan muda-mudi. Sungguh mengerikan!


Beginilah Sejarahnya

Mari kita tilik sejarahnya terkait apa dan siapa Valentine sehingga begitu dikultuskan pada perayaan ini. Tidak ada sumber ilmiah yang jelas, siapakah sesungguhnya yang bernama Valentine. Beragam kisah dan semua hanyalah dongeng fiktif sarat muatan penyesatan. Setidaknya ada 3 dongeng yang umum tentang siapa Valentine.

Pertama, St. Valentine adalah seorang pemuda bernama Valentino yang mati pada 14 Februari 269 M karena eksekusi oleh Raja Romawi, Claudius II (265-270) akibat menentang ketetapan raja, memimpin gerakan yang menolak wajib militer dan menikahkan pasangan muda-mudi. 

Kedua, Valentine adalah seorang pastor di Roma yang berani menentang Raja Claudius II dengan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Ia kemudian mati karena dibunuh dan oleh gereja dianggap sebagai orang suci. 

Ketiga, seorang yang meninggal dan dianggap sebagai martir/pahlawan, terjadi di Afrika di sebuah provinsi Romawi. Meninggal pada pertengahan abad ke-3 Masehi. Dia juga bernama Valentine.

Adapun Cupid, ikon valentine, si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod, Salah Satu Tuhan Orang Romawi. Ikon ini berjuluk Tuhan Cinta, karena ia berparas rupawan sehingga banyak dipuja dan diburu wanita. Bahkan ia pun nekad berzina dengan ibunya sendiri, Lupercus!

Jangan Tertipu Wahai Pemuda Islam!

Di Indonesia, Valentine’s Day justru disebut ‘Hari Kasih Sayang’, yang disimbolkan dengan kata ‘Love’. Padahal kalau kita mau jeli, kata ‘kasih sayang’ dalam bahasa inggris bukan ‘love’ tetapi ‘Affection’. Ini adalah penyesatan nyata. Makna ‘love’ dalam Valday sebenarnya adalah sebagaimana sejarah Perayaan Lupercalia dengan ritual seks bebas.

Sungguh tidak salah, yang dikatakan Samuel Zweimer dalam konferensi gereja di Quds (1935): 

"Misi utama kita (Kristen) bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”.

Maka, Maha Benar Allah Azza wa Jalla, yang berfirman,

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Terjemah QS Al-An’am (6): 116).

Kenapa dilarang?

Sudah sepatutnya kaum muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari Valentine setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual orang-orang kafir. Selanjutnya kita akan melihat berbagai kerusakan yang ada di hari Valentine.

1. Dosa Meniru-niru Orang Kafir

Dari Abu Sa‟id Al Khudri, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, 

“Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun memasukinya.” Para shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (Muttafaqun ‘Alaihi)

2. Dikumpulkan dengan yang dipujanya di Hari Kiamat

Bandingkan, apabila yang dicintai dan diagungkan adalah Valentine, seorang kafir yang laknat Allah selalu menyertainya. Betapa penyesalan yang sangat besar. 

Anas bin Malik mengatakan, "Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).” Anas pun mengatakan, Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”

3. Terjerumus Dalam Kesyirikan

Ucapan ”Be My Valentine” menurut Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, jika meminta seseorang menjadi “be my Valentine”, hal itu berarti memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”, inilah perbuatan syirik yang harus dihindari.

4. Terbukanya Kesempatan Zina

Dalam sejarah terkait Valentine’s Day, ada perayaan Lupercalia dengan Ritual Lotere Pasangan, yaitu para wanita muda memasukkan nama mereka dalam sebuah bejana kemudian para pria mengambil satu nama dalam bejana tersebut untuk dijadikan pasangan tanpa status nikah selama setahun penuh. Dan kenyataannya tradisi zina (seks bebas) inilah yang berkembang saat ini, termasuk di Indonesia.

5. Meniru Perbuatan Setan

Menjelang hari Valentine-lah berbagai ragam coklat, bunga, hadiah, kado dan souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang dihambur-hamburkan ketika itu. Padahal sebenarnya harta tersebut masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat untuk kepentingan dakwah dan jihad meninggikan kalimatullah. Namun, hawa nafsu berkehendak lain. Tidakkah mereka memperhatikan firman Allah,

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).

Kesimpulan

Menilik pada catatan sejarah valentine day tidak ada yang pasti, namun satu point penting yang bisa diambil, bahwa perayaan valentine day memiliki hubungan erat dengan kebiasaan orang kafir dan musyrik. Sehingga tak pantas seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan, ikut merayakannya dan bersenang-senang dengannya. Dan siapa yang nekad merayakannya, ia bisa terjerumus ke dalam kekufuran sebagaimana keterangan hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Siapa yang menyerupai suatu kaum, ia bagian dari mereka.” Wallahu A’lam (bep-jbr)